Para Peneliti Kesehatan Berbagai Penjuru Telah Berhasil Buat ZMapp Obat Ebola Penyakit Mematikan Ini

Virus Ebola yang menyerang lokasi Afrika Barat yang telah menginfeksi kian lebih 3 ribu orang serta separuh dari jumlah itu telah meninggal dunia. WHO sebagai organisasi kesehatan dunia PBB, memperingatkan bahwa virus ebola dapat mengonsumsi korban sampai 20 ribu jiwa mengingat penyakit itu belum ada obatnya. Tetapi saat ini ada sedikit harapan sesudah beberapa peneliti dari Tubuh kesehatan Masyarakat Kanada sukses bikin inovasi dengan ditemukannya vaksin serta obat untuk penyakit Ebola. Obat yang dinamakan ZMapp ini diinginkan dapat memutus rantai penularan virus Ebola di Afrika Barat.

Untuk menguji vaksin ini, beberapa peneliti memberi ZMapp ini pada 18 monyet yang terinfeksi Ebola. Dari 18 monyet yang di beri vaksin ini, dapat sembuh dari dari gejala Ebola dalam waktu 5 hari, sedang 3 monyet yg tidak di beri vaksin ini meninggal dalam waktu 8 hari. Kelompok Study PHAC termasuk juga peneliti dari University of Texas serta sebagian peneliti dari instansi yang lain menerbitkan hasil temuan mereka ini pada edisi on-line jurnal Sains Inggris, Nature. ZMapp sekarang ini sedamg di kembangkan oleh suatu perusahaan obat yang berbasis di AS bekerja bersama dengan berbagi pihak termasuk juga PHAC.

Walau strain Ebola yang dipakai untuk pengujian berbeda dengan virus ebola yang ada di Afrika barat, tetapi beberapa ilmuwan mengklaim bahwa ZMapp dapat melawan virus Ebola yang ada di Afrika Barat. ZMapp sekarang ini sudah memberi hasil yang beragam pada manusia. Sebagai contoh, seorang dokter dari Amerika dapat sembuh setelah diberikan vaksin ini, tetapi berbeda dengan seorang dokter dari Liberia yang meninggal walau telah diberikan vaksin yang sama. Rencananya US National Institut es of Healt bakal lakukan uji klinis ZMapp pada manusia awal September  ini. Vaksin ini bakal diberikan pada 20 orang sehat di AS. Diluar itu, uji klinis akan dikerjakan di dua negara di Afrika Barat yaitu Mali serta Gambia dan Inggris serta Kanada.

Tweet